Isukaltim.com | Emmanuel Ebenezer, selaku Wakil Menteri Ketenagakerjaan, memberikan tanggapan terkait pernyataan Presiden Prabowo Subianto mengenai penyelundupan dalam industri tekstil.
Menurut dirinya, hubungan antara penyelundupan tekstil dan pekerja sudah dipahami oleh publik, namun banyak pihak masih enggan untuk mengungkapkan masalah tersebut.
“Kaitan penyelundupan tekstil dengan pekerja, sebetulnya sudah disadari publik. Namun banyak pihak yang takut untuk menyuarakannya. Apa solusi, juga sudah diketahui. Tetapi entah kenapa, masalah ini masih selalu dikeluhkan,” ujar Noel dalam keterangan resmi pada Selasa (31/12/24).
Noel juga menilai bahwa pernyataan Presiden Prabowo mengenai industri tekstil menjadi peringatan bagi semua pihak tentang dampak penyelundupan terhadap lapangan pekerjaan nasional.
Ia mengungkapkan keluhan dari APSyFI (Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament) terkait impor ilegal yang memperburuk kondisi industri TPT (Tekstil dan Produk Tekstil).
“APSyFI mencatat bahwa dalam dua tahun terakhir, 60 pabrik terancam akibat impor ilegal, mengakibatkan 250 ribu pekerja terkena PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). Saya bertanya, apakah data APSyFI benar? Jika ya, maka instansi terkait harus segera mengambil langkah nyata,” jelasnya.
Noel menegaskan bahwa masalah ini bukan hanya tanggung jawab Kemnaker (Kementerian Ketenagakerjaan), tetapi juga instansi pemerintah lainnya. Namun, ia mengungkapkan bahwa seringkali Kemnaker dianggap hanya sebagai bagian dari solusi akhir.
Dia juga mengingatkan bahwa dampak PHK tidak hanya dirasakan oleh pekerja langsung, tetapi dapat mempengaruhi empat orang dalam satu keluarga, serta berdampak pada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). (wp/ik)