Isuterkini.com| Beberapa negara Barat telah desak Iran dan sekutunya agar tidak meluncurkan serangan terhadap Israel dan menahan diri kaerana mereka khawatir akan terjadiperang habis-habisan anatara kedua negara yang bertikai itu.
Diketahui bahwa Iran dan sekutu-sekutunya telah mengancam akan menyerang Tel Aviv sebagai pembalasan atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran dan komandan militer Hizbullah Fuad Shukr di Beirut.
Diberitakan oleh Al Jazeera, seperti dikutip hari ini, Selasa (13/08/24).Para pemimpin Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman, dan Italia mengeluarkan pernyataan bersama pada hari Senin yang menyatakan dukungan mereka terhadap upaya yang sedang berlangsung untuk meredakan ketegangan di Timur Tengah dan mengamankan gencatan senjata dalam perang di Gaza.
“Kami meminta Iran untuk menghentikan ancamannya yang sedang berlangsung untuk melakukan serangan militer terhadap Israel dan membahas konsekuensi serius bagi keamanan regional jika serangan semacam itu terjadi,” bunyi pernyataan bersama itu.
Barat mendukung AS mendorong agara Qatar dan Mesir untuk menjadi perantara perjanjian gencatan senjata untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung selama 10 bulan di Gaza. Kekhawatiran global bahwa perang Israel akan meningkat menjadi konflik regional besar-besaran meningkat setelah pembunuhan Haniyeh dan Shukr pada bulan lalu.
Kepada Al Jazeera mereka menyampaikan bahwa pembunuhan tersebut, yang menyalahkan Israel, dapat memengaruhi prospek kesepakatan gencatan senjata untuk mengakhiri perang di Gaza. Iran dan Hizbullah menegaskan bahwa mereka tidak menginginkan perang besar-besaran tetapi mereka tetap siap jika perang itu terjadi.
Pada Senin (12/08/24) kemarin, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Olaf Scholz, dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengeluarkan pernyataan bersama terpisah yang menyerukan de-eskalasi.
“Kami menyerukan Iran dan sekutunya untuk menahan diri dari serangan yang akan semakin meningkatkan ketegangan regional dan membahayakan kesempatan untuk menyetujui gencatan senjata dan pembebasan sandera,” kata Macron.
Masih menurutnya, Pertempuran harus berakhir sekarang, dan semua sandera yang masih ditahan oleh Hamas harus dibebaskan. Rakyat Gaza membutuhkan pengiriman dan distribusi bantuan yang mendesak dan tanpa hambatan.
Disisi lain, Kanselir Jerman, Olaf Scholz dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer juga melakukan panggilan telepon terpisah dengan Presiden Iran Masoud Pezeshkia. Starmer meminta Pezeshkian untuk menahan diri dari menyerang Israel, dengan mengatakan bahwa perang tidak menguntungkan siapa pun.
Juru Wolfgang Buechner dalam sebuah pernyataan menyampaikan bahwa Scholz mengimbau Presiden Pezeshkian untuk melakukan segala yang mungkin guna mencegah eskalasi militer lebih lanjut, karena khawatir bahaya pertikaian regional di Timur Tengah dan lingkaran kekerasan di Timur Tengah.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby, mengatakan pada hari Senin bahwa AS siap menghadapi serangan Iran terhadap Israel yang bisa terjadi minggu ini. Iran diperkirakan akan melaksanakan perintah Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei untuk menghukum keras Israel yang dituduhnya bertanggung jawab atas pembunuhan Haniyeh di Teheran. (it)