Isukaltim.com | Nilai tukar rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelah diumumkannya data Indeks Harga Konsumen (IHK) AS yang menunjukkan kenaikan pada bulan November dibandingkan dengan bulan Oktober 2024.
Berdasarkan informasi dari Refinitiv, rupiah dibuka pada level Rp15.920 per dolar AS pada Kamis (12/12/2024), dengan penurunan sebesar 0,06% dari posisi sebelumnya.
Penurunan ini serupa dengan yang terjadi pada perdagangan hari sebelumnya, Selasa (11/12/2024), di mana rupiah juga mengalami pelemahan sebesar 0,32%. Sementara itu, Indeks Dolar AS (DXY) pada pukul 09:02 WIB turun 0,18% dan berada di angka 106,51, yang lebih rendah dibandingkan dengan angka 106,71 yang tercatat pada perdagangan sebelumnya.
Pelemahan rupiah tersebut terkait dengan rilis data inflasi AS yang menunjukkan kenaikan IHK sebesar 0,1 poin persentase, menjadi 2,7% secara tahunan (year-on-year/yoy), yang sebelumnya tercatat 2,6% pada bulan Oktober. Inflasi yang meningkat ini memberikan dampak terhadap proyeksi pasar mengenai kebijakan suku bunga yang akan diambil oleh The Federal Reserve (The Fed).
Angka inflasi yang lebih tinggi ini diperkirakan akan menjadi salah satu pertimbangan bagi The Fed dalam menentukan langkah kebijakan moneter mereka. Pasar memperkirakan bahwa The Fed mungkin akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada pertemuan terakhir tahun ini yang dijadwalkan pada (18/12/24) mendatang. (wp/ik)
Turun naik rupiah terus sampai kapan ?