Isukaltim.com| Pemerintah Provinsi Kamilamtan Timur (Kaltim) dan Pemerintah kabupaten (Pemkab) Berau resmikan sebuah kios penyeimbang di Pasar Sanggam Adji Dilayas, Berau. Melalui kehadiran kios penyeimbang, pemerintah mencoba mengintervensi lonjakan harga sejumlah bahan pokok yang sering terjadi imbas kelangkaan barang atau permainan spekulan dan kerap memicu inflasi di daerah.
Dalam penjelasan yang disampaikan oleh Akmal Malik Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim, menerangkan, meski menjual sejumlah bahan pokok dengan harga yang lebih murah dari harga pasar, kios penyeimbang ini tidak ditujukan untuk bersaing dengan pedagang yang ada.
“Hanya untuk menstabilkan harga jika terjadi lonjakan,” kata Akmal malik setelah meresmikan kios tersebut.
Diketahui bahwa kios penyeimbang menjual berbagai kebutuhan pokok, namun tidak sama setiap hari. Ada perubahan item yang dijual, bergantung harga pasaran dari bahan-bahan pokok tersebut. Kios penyeimbang hanya menjual komoditi yang memiliki disparitas harga yang tinggi di lapangan.
Diharapkan melalui kios penyeimbang, Pemprov mencoba lebih aktif untuk bisa menekan laju inflasi daerah. Pada 2024, Inflasi di Kaltim masih berkisar 2,3 persen. Angka inflasi Kaltim berpeluang melonjak dan bisa menyentuh 4 persen lantaran Penajam Paser Utara dan Berau kini masuk sebagai daerah sampel mengukur inflasi Kaltim.
Sementara itu, Penjabat Sementara(Pjs) Bupati Berau, Sufian Agus menambahkan, kios penyeimbang ini bisa menjadi upaya jangka panjang pemerintah dalam mengontrol laju inflasi. Untuk Upaya jangka pendek bisa ditempuh dengan menggelar pasar murah di sejumlah titik.
Disampaikan juga bahwa Pemkab Berau sudah menerbitkan edaran ke beberapa perusahaan besar yang berdomisili di kabupaten Berau, untuk bisa menggelar pasar murah sehingga inflasi dapat terkontrol. (wp/ik)
semoga dapat dipertahankan agar dapat selalu menjadi penyeimbang
Sangat memvantu sekali
walaupun hanya sementara, tapi banyak pj yang lebih terlihat cepat kerjanya
ke daerah daerah lain pakk, banyak yang perlu sekali di perhatikan pak
Lebih sering pak berkunjung kepasar
Masih dipantengin ibu”