Isuterkini.com| Muhammad Yunus, seorang Bankir dan Peraih Nobel Perdamaian Bangladesh, ditunjuk untuk menjadi pemimpin interim negara di Asia Selatan itu, setelah Perdana Menteri Sheikh Hasina mengundurkan diri dan kabur ke luar negeri.
Dikabarkan bahwa Hasina mundur di tengah pemberontakan massa terhadap pemerintahannya, karena menolak kuota PNS bagi kelompok tertentu yang dianggap bertujuan untuk melanggengkan kepemimpinan Hasina.
Kepala tiga divisi militer, masyarakat sipil, dan beberapa pemimpin bisnis menggelar pertemuan selama lima jam untuk memutuskan menunjuk Muhammad Yunus sebagai kepala pemerintahan sementara usai protes mahasiswa.
Sebelumnya, para mahasiswa telah mengusulkan nama Muhammad Yunus sebagai pemimpin baru Bangladesh. Mereka juga mengklaim bahwa pelopor keuangan mikro berusia 83 tahun itu sudah menyatakan setuju.
Dikutip dari Al Jazeera hari ini, Rabu (07/08/24) M. Yunus adalah kritikus dan lawan politik PM Sheikh Hasina yang telah mengundurkan diri.
Yunus adalah seorang ekonom dan bankir professional yang dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian pada 2006 karena mempelopori penggunaan kredit mikro untuk membantu orang miskin, khususnya perempuan.
Diketahui bahwa Komite Hadiah Nobel Perdamaian memuji Yunus dan Grameen Bank miliknya atas upaya menciptakan pembangunan ekonomi dan sosial dari bawah. Yunus mendirikan Grameen Bank pada tahun 1983.
Grameen Bank menyediakan pinjaman kecil bagi para pengusaha, yang biasanya tidak memenuhi syarat untuk menerima pinjaman dari bank konvensional. Keberhasilan bank milik Yunus mengangkat masyarakat kecil keluar dari kemiskinan menginspirasi pembiayaan mikro serupa di negara-negara lain. (it)
Sungguh tindakan yang sangat mulia dan baik. Semoga masyarakat Bangladesh terbantu ekonominya karena kebaikan pak Muhammad yunus, sehat selalu pak. 🙏👍