Isukaltim.com | Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) memutuskan untuk mengirim kembali kereta tanpa rel atau Autonomous Rail Transit (ART) ke China setelah hasil evaluasi menunjukkan bahwa sistem trem otonom tersebut belum dapat berfungsi sesuai harapan.
Keputusan ini diambil setelah dilakukan serangkaian uji coba dan penilaian terhadap kinerja teknologi yang diterapkan pada ART, yang tidak memenuhi standar operasional yang diinginkan. Kereta tanpa rel ini merupakan bagian dari proyek kerja sama antara OIKN, Norinco, dan produsen perkeretaapian asal China, CRRC.
OIKN sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam implementasi dan pengujian teknologi ART di IKN, bersama dengan Norinco dan CRRC, telah melakukan uji coba terhadap sistem trem otonom ini di kawasan IKN. Dan Hasil evaluasi mengindikasikan adanya kendala yang menyebabkan sistem ini tidak dapat berfungsi secara optimal.
Proses evaluasi dilakukan dalam rangka mendukung Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2024 yang mengatur tentang percepatan penyelenggaraan uji coba dan unjuk kerja (Proof of Concept) teknologi trem otonom di IKN. Evaluasi ini melibatkan berbagai kementerian dan lembaga yang bekerjasama dengan OIKN, untuk memastikan bahwa teknologi yang diterapkan dapat beroperasi dengan baik dan aman di wilayah IKN yang masih dalam tahap pembangunan.
Dalam penilaiannya, Mohammed Ali Berawi, selaku Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, menjelaskan bahwa meskipun sistem trem otonom ini memiliki potensi, uji coba menunjukkan bahwa sistem kendali otonomnya belum dapat berjalan dengan efektif. Oleh karena itu, pihak Norinco sebagai produsen ART diharapkan menarik kembali unit kereta tersebut ke China sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian yang ada.
Ali juga mengungkapkan bahwa uji coba ini merupakan bagian dari upaya untuk menjadikan IKN sebagai living lab yang menguji berbagai teknologi baru dalam bidang transportasi dan infrastruktur. Semua biaya yang terkait dengan pelaksanaan uji coba PoC ini sepenuhnya ditanggung oleh penyedia teknologi, yakni Norinco dan CRRC, sebagai bagian dari kesepakatan kerja sama.
Uji coba PoC dilakukan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Nusantara, di mana ART diuji di jalur mixed traffic yang memungkinkan trem berbagi jalur dengan kendaraan lain. Dua rute utama yang diuji coba adalah area Kemenko 1-4 dan Jalan Sumbu Kebangsaan Barat dan Timur, yang keduanya berada di pusat pemerintahan yang sedang berkembang.
Meski kawasan IKN masih dalam tahap pembangunan, tim evaluasi telah menyelesaikan penilaian terhadap teknologi trem otonom ini dengan fokus utama pada aspek keselamatan serta kemampuannya untuk beradaptasi dengan kondisi jalan yang ada. Berdasarkan hasil evaluasi, meskipun ART dianggap memiliki potensi untuk menjadi moda transportasi publik yang efisien, sistem kendali otonomnya masih perlu diperbaiki dan dilengkapi dengan fitur keselamatan yang lebih baik.
Dalam melaksanakan uji coba ini, OIKN bekerja sama dengan tim evaluasi independen yang terdiri dari pakar transportasi dan teknologi dari berbagai universitas dan lembaga riset di Indonesia.
Evaluasi dilakukan dari tanggal (10/09/24) hingga (22/10/24). Berdasarkan hasil evaluasi yang cermat, Otorita IKN memutuskan untuk mengembalikan kereta tanpa rel tersebut ke China. Meskipun ART dianggap memiliki potensi jangka panjang, teknologi tersebut masih membutuhkan pengembangan lebih lanjut untuk memenuhi standar keselamatan dan keandalan yang dibutuhkan untuk beroperasi di IKN. (wp/ik)
Nice, tim evaluasi sangat menunjukkan sikap kehati-hatian.