Isukaltim.com | Mahendra Siregar, selaku Ketua Dewan Komisioner OJK (Otoritas Jasa Keuangan), menyatakan bahwa rasio kapitalisasi pasar saham Indonesia terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) telah mengalami peningkatan.
Meskipun demikian, kontribusi pasar saham Indonesia terhadap PDB masih berada di bawah negara-negara di kawasan ASEAN, seperti Thailand dan Malaysia. “Kontribusi pasar saham terhadap PDB meskipun tumbuh masih berada di bawah negara kawasan,” ungkap Mahendra pada acara Pembukaan Perdagangan BEI Tahun 2025, Kamis (02/01/25).
Ia menjelaskan bahwa kontribusi pasar saham terhadap PDB di Thailand telah mencapai 101 persen, sedangkan di Malaysia mencapai 97 persen. Hal ini menunjukkan bahwa untuk mengoptimalkan potensi pasar modal, perlu ada penguatan dalam ekosistem pasar.
“Sehingga meningkat aspek integritas pasar yang menjadi landasan utama well-functioning and efficient capital market,” tambahnya.
Mahendra juga menekankan bahwa kinerja pasar modal yang baik akan menjadi faktor kunci dalam mendukung pencapaian target pertumbuhan ekonomi nasional.
Untuk mencapai tujuan tersebut, OJK telah menyiapkan setidaknya tiga inisiatif, termasuk peningkatan kualitas dan kuantitas perusahaan tercatat, pengembangan produk dan layanan baru, serta penguatan anggota bursa dan manajemen investasi.
Di akhir 2024, kapitalisasi pasar saham Indonesia tercatat sebesar Rp 12.300 triliun, tumbuh sekitar 6 persen, dengan kontribusi pasar saham Indonesia terhadap PDB sebesar 56 persen. Sementara itu, total penghimpunan dana tercatat mencapai Rp 259,24 triliun dari 199 penawaran umum, termasuk 43 emiten baru dengan nilai IPO sebesar Rp 16,68 triliun. (wp/ik)
Semoga ada peningkatan kedepannya