Isukaltim.com | Konferensi Kelapa Sawit Indonesia & Prospek Harga merupakan forum tahunan bagi para pemangku kepentingan industri kelapa sawit, yang diselenggarakan oleh Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI). di Nusa Dua Bali, Kamis (07//11/2024)
Memainkan peran strategis dan berkontribusi secara signifikan terhadap industri biofuel, pangan, dan oleokimia. Indonesia Sebagai salah satu produsen minyak sawit terbesar di dunia, telah menyumbang sekitar 23% produksi minyak nabati dunia atau 58% produksi minyak sawit global.
Pemerintah Indonesia secara konsisten terus berupaya untuk memastikan industri kelapa sawit dapat berkembang secara berkelanjutan, efisien, dan kompetitif, agar tetap menjadi salah satu sumber pendapatan nasional, industri kelapa sawit juga mampu menyediakan lapangan pekerjaan bagi jutaan masyarakat dan bertransformasi sebagai tulang punggung perekonomian nasional.
Baca juga: Hasanuddin Mas’ud Sampaikan Ada Beberapa Hal Yang Perlu Dikaji Dalam Penetapan AKD DPRD Kaltim
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan keynote speech secara virtual dalam acara The 20th Indonesian Palm Oil Conference And 2025 Price Outlook (IPOC).
“Kebijakan pangan dan energi Indonesia berfokus pada peningkatan swasembada, mengurangi ketergantungan pada impor, dan memastikan keberlanjutan untuk mendukung ketahanan ekonomi dan tujuan lingkungan hidup,” tutur Airlangga.
Lebih lanjut, Menko Airlangga menjelaskan bahwa kebijakan pangan Indonesia memprioritaskan swasembada dan keterjangkauan pangan, dengan fokus pada pangan pokok seperti beras, kedelai, dan produk minyak sawit.
Masih kata Menko Airlangga, terkait kebijakan biodiesel di Indonesia, tujuan utamanya untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang diimpor, mendorong bauran energi yang lebih berkelanjutan, dan mendukung industri minyak sawit. Elemen kunci dari kebijakan tersebut yakni kewajiban biodiesel berbasis kelapa sawit (B35) untuk industri transportasi yang akan ditingkatkan menjadi B40 pada tahun 2025.
Baca juga: Anggota Kabinet Merah Putih Bakal Diajak Presiden Prabowo Ke Ibu Kota Nusantara Kaltim
Menko Airlangga menambahkan bahwa sejumlah strategi perlu diterapkan untuk mengelola produksi kelapa sawit dengan baik, sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi, kebutuhan energi, dan ketahanan pangan sekaligus melindungi lingkungan.
“Strategi tersebut salah satunya dengan peningkatan Program Peremajaan Petani Kecil atau dikenal dengan Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). Sejak tahun 2017, Indonesia telah memberikan hibah PSR untuk sekitar 360.000 hektar dan memberikan manfaat kepada 158.000 petani kecil,” ujar Menko Airlangga.
“Kami yakin bahwa Indonesia mempunyai potensi untuk meningkatkan produksi dan produktivitas minyak sawit secara signifikan di tahun-tahun mendatang,” tambah Menko Airlangga. (wp/ik)
Semoga