Isukaltim.com | Prof. Abdul Mu’ti, selaku Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, ungkap rencananya untuk kembalikan UN (Ujian Nasional). Namun, dirinya harus memastikan UN ke depan akan berbeda dari yang diterapkan sebelumnya.
“Karena itu maka kami sudah mengkaji semua pengalaman sejarah itu termasuk kekhawatiran masyarakat dan nanti pada akhirnya kami akan memiliki ini saya buka saja ya, memiliki sistem evaluasi baru yang dia akan berbeda dengan sebelumnya. Nah tapi sistem evaluasi baru yang berbeda itu seperti apa ya tunggu sampai kami umumkan,” ungkap Prof. Mu’ti di Kantor Kemendikdasmen, Selasa (31/12/24).
Prof. Mu’ti juga menegaskan bahwa ujian tersebut hanya akan diselenggarakan di sekolah-sekolah yang sudah terakreditasi dan tidak akan dilaksanakan pada tahun 2025.
Sebelumnya, Prof. Mu’ti sempat menyampaikan bahwa UN sebenarnya sudah siap dilaksanakan, meski pada 2025 belum dijadwalkan. “Ujian nasional sudah siap sebenarnya secara konsep, tapi 2025 ini belum kita laksanakan,” jelasnya saat ditemui di kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Senin (30/12/24).
Sebagai informasi, UN sebelumnya digantikan oleh AN (Asesmen Nasional) pada tahun 2021. Meskipun keduanya berfungsi untuk mengukur capaian akademis siswa di tingkat nasional, UN lebih fokus pada hasil individu sebagai dasar kelulusan, sedangkan AN menilai keseluruhan kualitas sekolah, termasuk kompetensi siswa, guru, dan sistem pembelajaran di sekolah tersebut.
Hasil AN digunakan sebagai bahan evaluasi untuk perbaikan di tingkat sekolah. AN terdiri dari tiga komponen utama, yaitu AKM (Asesmen Kompetensi Minimum), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar. Tujuannya adalah untuk menghindari stres pada siswa, sambil memberikan gambaran menyeluruh tentang kualitas pendidikan di sekolah. (wp/ik)