Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kaltim Sebut Transaksi Keuangan di Kaltim Tumbuh 24,63 Persen

Isukaltim.com|  Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Kalimantan Timur (Kaltim) sampaikan bahwa transaksi sistem pembayaran melalui infrastruktur pada triwulan II 2024 dari sisi nominal mengalami pertumbuhan sebesar  24,63 persen year on year (yoy) atau lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya yang hanya sebesar 12,86 persen yoy.

Dari penjelasan yang disampaikan oleh Budi Widihartanto, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Kaltim jelaskan  nominal transaksi melalui infrastruktur Bank Indonesia tercatat sebesar Rp 53,22 triliun. Lebih tinggi dibanding triwulan I yang tercatat Rp 53,21 triliun.

Masih menurut Budi, pertumbuhan nominal transaksi sistem pembayaran tersebut didorong momen perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) dan liburan sekolah.

Untuk  volume transaksi juga tercatat membaik meski masih berada dalam kondisi kontraksi. Volume transaksi terkontraksi 4,55 persen yoy, atau membaik dibanding triwulan I yang terkontraksi 6,14 persen yoy. Tercatat 192.375 transaksi.

“Secara nominal didominasi oleh transaksi real time gross settlement (RTGS), sedangkan secara volume didominasi oleh Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI),” kata Budi pada Rabu (23/10/24) kemarin.

Sementara transaksi melalui RTGS mencapai Rp 44,33 triliun atau 83 persen dari total transaksi melalui infrastruktur Bank Indonesia. Sementara itu, volume transaksi didominasi melalui SKNBI mencapai 170.948 atau 89 persen dari total transaksi melalui infrastruktur Bank Indonesia.

Hal ini sesuai  dengan desain arsitektur pengembangan sistem BI-RTGS dan SKNBI. BI-RTGS didesain untuk memfasilitasi transaksi dengan nominal yang besar dan urgen. Serta dilengkapi dengan fitur keamanan.

Sementara SKNBI, diperuntukkan pada transaksi ritel. Sehingga volume cukup besar untuk melayani nasabah dengan nilai transaksi yang kecil. Budi juga mengemukakan  RTGS pada triwulan II alami pertumbuhan positif baik dari sisi nominal maupun volume.

Nominal  tumbuh 29,58 persen yoy atau lebih tinggi dibandingkan triwulan lalu yang tumbuh 15,03 persen yoy. Nominalnya tercatat Rp 44,35 triliun, lebih tinggi juga dibanding triwulan sebelumnya yang tercatat Rp 43,74 triliun. Untuk volume, masih catatkan pertumbuhan positif meski berada dalam tren perlambatan sebesar 12 persen yoy.

Jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yakni 19,52 persen yoy. Volume transaksi RTGS tercatat 21.427 transaksi, lebih rendah dibanding triwulan I yang catatkan 24.352. Bergeser ke SKNBI, alami peningkatan dari sisi nominal yakni 4,77 persen yoy. Nominalnya tercatat Rp 8,89 triliun.

Ia juga menyampaikan volume transaksi SKNBI alami perbaikan meski masih berada dalam kondisi kontraksi 6,29 persen. Kontraksi tersebut lebih baik apabila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang terkontraksi 9,24 persen yoy. Volume yang tercatat 170.948 transaksi. (wp/ik)