Senin, Desember 23, 2024
BerandaBerita TerbaruFilm Dokumentar Budaya Balada Enggang Sadarkan Kita Pentingnya Melestarikan Budaya

Film Dokumentar Budaya Balada Enggang Sadarkan Kita Pentingnya Melestarikan Budaya

 

Isukaltim.com | Perusahaan film PT. Borneo Kreatif Film berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayan melaksanakan kegiatan pembuatan film dokumentar budaya ”Balada Enggang”, di Taman Bekapai, Jl. Jenderal Sudirman No.86, RT.11, Damai, Kec. Balikpapan Kota, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur,

Zainal Darma Abidin, selaku Sutrada film menjelaskan sebagai praktisi budaya, mengemas dalam bentuk pembuatan film dalam rangka untuk memberikan motivas dalam hal bagaimana mengenalkan anak-anak apa itu yang namanya kearifan lokal.

“Anak-anak kurang mendapatkan muatan-muatan lokal apalagi kalimantan timur, film ini salah satu untuk memberi pencerahan kepada anak-anak,” tutur Zainal.

Baca juga: Basarnas Mengadakan Workshop Dalam Rangka Peningkatan Kesiap Siagaan SAR Di Area Terbatas

Lebih lanjut Zainal mengatakan bahwa nantinya Film Balada Enggang, akan diputar nonton bareng di sekolah-sekolah, dipekan kebudayaan daerah dan di youtube dengan 2 versi yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

- Advertisement -

“Mengapa memilih dijadikan film, karena film ini media paling efektif untuk mendobrak memori kolektif bagi orang-orang dan menyebarkan kebudayaan-kebudayaan daerah, serta karena film ini juga akan tersimpan dalam waktu lama,” ujar Zainal.

Maih kata Zainal, bahwa di kalimantan Timur ini kita bagi menjadi 3 bagian besar, yaitu pedalaman, keraton dan pesisir. Dan dalam pembuatan film dirinya melibatkan tokoh asli Dayak Kenyah, karena burung enggang ini merupakan filosofi mereka.

Baca juga: Klinik Utama Alma Medika Menyadarkan Masyarakat Paser Bahwa Kesehatan Itu Penting

“Tarian enggang yang ada di film ini, diharapkan bisa memasyarakat sebagai muatan lokal dan bisa mewabah ke anak-anak jaman sekarang ini. Karena moderensasi saat ini kan luar biasa ya, kalau kita tidak hati-hati memfilter budaya asing itu akan semakin meningkat dan budaya lokal bisa menghilang,” ucap Zainal.

Zainal menambahkan, yang terlibat dalam pembuatan film ada 24 orang, dan lamanya syuting ditargetkan selama 5 hari dengan durasi film 27 menit, serta untuk lokasi syuting ada di KM 15 Kebun Raya Balikpapan, Sungai Wain, Bukit Bangkirai, Wisata Mentari Etam, Bukit Kebo, SD 013, Taman Bekapai, Taman 3 Generasi dan dipinggir jalan.

Zainal berharap, film ini bisa sukses dan disebarkan luaskan sebagai tontonan edukasi, terutama edukasi budaya, sehingga banyak ditonton masyarakat khususnya masyarakat Balikpapan. Dan dari film ini anak-anak Balikpapan bisa menunjukan jati diri mereka. Mereka harus memiliki identitas Balikpapan, yaitu dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung, jadi sangat di sayangkan jika mereka lupa dengan akar budayanya sendiri. (wp/ik)

 

Berita Terkait

3 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

Isu Populer

- Advertisment -

Komentar Terbaru

- Advertisment -