Dinas Pendidikan Gelar Coaching Clinic Demi Tingkatkan Kualitas Pelatih Futsal di Kabupaten Paser

Isukaltim.com | 62 orang peserta yang terdiri atas pelatihan dan guru perwakilan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang ada di Kabupaten Paser, mengikuti Coaching Clinic di Rigari Group, Jl. Jend A. Yani No. 4, Tanah Grogot, Tanah Grogot, Paser, Kalimantan Timur, Sabtu (02/11/2024).

Pelatihan yang di adakan  bertujuan untuk menambah wawasan para pelatihan dan guru yang akan membimbing disetiap sekolah masing-masing nantinya.

Coach Deni Setiabudi, Narasumber Coaching Clinic mengatakan merasa bangga akan antusias peserta dalam mengikut pelatihan tersebut.

“Saya melihat para peserta sangat antusias, mereka dari yang belum mengetahui akhirnya dapat mengetahui bahwa ada beberapa hal dasar yang akan diterapkan dalam melatih nantinya,” kata Deni Setiabudi.

Baca juga: Komunitas TGT RUN Mengajak Masyarakat Untuk Hidup Sehat

Lebih lanjut Deni Setiabudi menjelaskan bahwa dalam melatih itu harus tau prosesnya dan materi dalam latihannya apa, karena itu para pelatih harus mempunyai program dan jadwal yang telah disusun.

Deni Setiabudi menambahkan, selain materi tentunya praktek di lapangan sangat penting, “Materi dan Praktek di lapangan keduanya sangat penting, tetapi ketika di lapangan kita tambah dengan Video Recorder sebagai acuan data kita untuk menganalisa apa latihan yang masih terlihat kurang, itu bisa jadi bahan evaluasi kita nantinya”.

Deni Setiabudi menegaskan bahwa setiap pelatih wajib memahami LOTG (Aturan-Aturan Permainan), sebenarnya para pelatih diwajibkan mengikuti lisensi level Nasional dan di tingkatan Nasional juga terbagi beberapa level, ada AFC 1, AFC 2, dan AFC 3. Karena pelatihan ini sifatnya hanya Coaching Clinic Go To School, latihan dasar kepelatihan saja dan tidak diwajibkan.

Deni Setiabudi berharap kedepanya olahraga Futsal di Paser harus bisa berkembang, di ajang pekan olahraga Propinsi, kabupaten Paser pernah mendapatkan medali perunggu. Harus lebih ditingkatkan, harus naik level medali perak atau emas mungkin nantinya. Dan kita harus memulainya dari usia dini yang kita bina, dari kelompok usia 18 tahun ke bawah karena dalam PON juga peserta di bawah 18 tahun yang akan mengikuti. (wp/ik)