Senin, Desember 23, 2024
BerandaBerita TerbaruDalam Dua Pekan Nilai Tukar Rupiah Menguat Terhadap Dolar AS, Ini Penjelasan...

Dalam Dua Pekan Nilai Tukar Rupiah Menguat Terhadap Dolar AS, Ini Penjelasan Sri Mulyani

 

Isuterkini.com|  Sri Mulyani Indrawati yakni  Menteri Keuangan (Menkeu) RI sampaikan  faktor penopang yang membuat nilai tukar rupiah menguat  terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hingga kembali pada  level Rp15 ribu-an dalam dua pekan terakhir.

Pada penjelasan awal yang disampaikan oleh Sri Mulyani mencatat tiga bulan yang lalu rupiah bersama mata uang di seluruh dunia mengalami tekanan depresiasi yang sangat berat. Karena tekanan itu, rupiah sempat terperosok ke atas Rp16 ribuan per dolar AS.

Akan tetapi dalam dua minggu  terakhir ini,  rupiah kembali perkasa. Jika pada 7 Agustus lalu, rupiah masih terkulai tak berdaya di level Rp16.146 per dolar AS, pagi ini mata kebanggaan Indonesia itu  sudah berhasil perkasa di level Rp15.504 per dolar AS.

“Ada faktor global yang mempengaruhi, terutama dari sisi negara-negara maju yang memiliki dampak kepada seluruh dunia,” kata Sri Mulyani saat Rapat Paripurna DPR RI ke-4 Masa Persidangan I 2024-2025 di Jakarta Pusat, hari ini,  Selasa (27/08/24).

Masih menurut Sri Mulyani, pada saat yang sama rupiah juga ditopang oleh pondasi ekonomi Indonesia, terutama pada outlook neraca pembayaran. Ia menjelaskan bahwa ekspor dan current account deficit atau defisit transaksi berjalan menjadi sangat penting dan bergantung kepada produktivitas serta daya saing dari perekonomian Indonesia.

- Advertisement -

“Landasan ekonomi makro terutama dari sisi fiskal memberikan kredibilitas yang mampu menarik arus modal kembali pada saat terjadi ketidakpastian,”  tutur Sri Mulyani.

Lebih lanjut Sri Mulyani menjelaskan kondisi AS dengan defisit APBN mereka yang sangat besar akan mendorong penerbitan surat berharga negara (SBN) AS yang cukup besar. Hal ini berpotensi menahan yield dari US Treasury yang akan berimbas kepada banyak SBN negara berkembang, terutama Indonesia.

Namun, dengan reputasi dan kredibilitas APBN, ia yakin Indonesia mampu menciptakan nilai selisih yang cukup dekat. Ia pun menyoroti bagaimana suku bunga AS diperkirakan akan dipangkas tiga kali dengan total penurunan 100 basis point dari sebelumnya hanya 75 basis point.

Sri Mulyani menegaskan bawan Indonesia dalam hal ini surat berharga di antara emerging market memiliki daya tarik yang cukup besar karena fondasi fiskal yang terjaga baik. Risiko ketidakpastian yang sangat tinggi  memang perlu untuk diwaspadai dan dicermati.  (nt/it)

 

Berita Terkait

5 KOMENTAR

  1. Berharap pemerintah kedepannya bijak dalam mengeluarkan SBN / SUN serta cermat dalam pengelolaan keuangan negara , serta terus memajukan UMKM agar dapat bersaing sehingga tidak bergantung dari produk luar..

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

Isu Populer

- Advertisment -

Komentar Terbaru

- Advertisment -