Isuterkini.com | Serangan udara yang dilakukan oleh Israel di distrik-distrik selatan Lebanon telah mengakibatkan kematian delapan orang, termasuk seorang anak berusia tujuh tahun, dengan rincian tujuh dari korban tersebut dilaporkan merupakan petempur Hizbullah, menurut informasi yang disampaikan oleh Kementerian Kesehatan Lebanon dan kantor berita National News Agency.
Serangan yang dilakukan sebagai bentuk balasan terhadap aksi militan Palestina di Gaza pada 7 Oktober lalu, yang memicu konflik besar di wilayah tersebut, juga menandai jumlah korban terbanyak dalam satu hari bagi Hizbullah sejak terjadinya ketegangan lintas perbatasan dengan Israel.
Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan bahwa serangan drone yang dilakukan Israel menargetkan rumah di Aita al-Jabal, sementara serangan lainnya menyasar lokasi di empat tempat berbeda di Lebanon selatan, menyebabkan total enam orang tewas. Hizbullah mengklaim telah melakukan 13 serangan terhadap posisi Israel, termasuk serangan roket, sebagai balasan.
Israel, di sisi lain, mengonfirmasi bahwa antara 90 hingga 100 proyektil dari Lebanon telah melintasi wilayah utara Israel, dengan beberapa proyektil berhasil dicegat, dan menambahkan bahwa serangan udara mereka berhasil mengeliminasi seorang teroris penting yang dikenal sebagai Mohammad Mahmoud Najem.
Serangan ini datang setelah kematian seorang komandan tinggi Hizbullah dalam serangan udara Israel di Beirut bulan lalu, yang telah memicu ancaman balasan dari kelompok tersebut dan menambah kekhawatiran akan kemungkinan perang besar.
Sejak dimulainya konflik, kekerasan lintas batas telah menewaskan 601 orang di Lebanon, termasuk 131 warga sipil, sementara otoritas Israel melaporkan kematian sedikitnya 23 tentara dan 26 warga sipil, termasuk di wilayah Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi. (it)