Isuterkini.com| Kapal induk USS Abraham Lincoln milik Amerika Serikat (AS), tiba di perairan kawasan Timur Tengah setelah mendapat perintah dari Menteri Pertahanan (Menhan) Lloyd Austin untuk mempercepat transit dari Indo-Pasifik.
Dengan hadirnya Kapal induk USS Abraham Lincoln berarti ada dua kapal induk AS yang disiagakan di kawasan itu. Sebelumnya Kapal Induk USS Theodore Roosevelt telah berada di kawasan di Timur Tengah. Keduanya merupakan kapal induk bertenaga nuklir kelas Nimitz.
Diberitakan oleh Al Arabiya, seperti dikutip hari ini, Kamis (22/8/2024), Menhan Austin memerintahkan kapal induk USS Abraham Lincoln dan kelompok tempurnya untuk menggantikan kapal induk AS lainnya, USS Theodore Roosevelt, dalam mempertahankan kehadiran kelompok tempur Washington di kawasan tersebut.
Dari penjelasan Komando Pusat AS (CENTCOM) mengungkapkan USS Abraham Lincoln dilengkapi dengan deretan jet tempur F-35C dan F/jet tempur A018 Block III, memasuki areta tanggung jawab (AOR) pada Rabu (21/08) kemarin waktu setempat.
Masih menurut CENTCOM kapal induk AS itu didampingi oleh Skuadron Penghancur (DESRON) 21 dan Carrier Air Wing (CVW) 9. Langkah ini dilakukan di tengah peningkatan aset dan pasukan militer AS ke kawasan tersebut, menyusul ancaman dari Iran dan proksinya untuk melancarkan serangan pembalasan terhadap Israel.
Dari penjelasan Sekretaris Pers Pentagon, Mayor Jenderal Pat Ryder, saat berbicara kepada wartawan mengatakan pihaknya sedang mempersiapkan berbagai kemungkinan saat ketegangan semakin meningkat di kawasan Timur Tengah.
“Selain bersiap untuk saat ini, kami juga akan bersiap menghadapi berbagai kemungkinan yang terjadi. Untuk melakukan itu, Anda harus mempunyai kemampuan dan Anda harus mempunyai kapasitas. Jadi, itulah yang telah kami lakukan dan kami siap melakukannya di masa depan,” kata Pat Ryder.
Selain itu, Austin juga telah memerintahkan USS Georgia, kapal selam bertenaga nuklir, yang telah berada di Laut Mediterania untuk dikerahkan ke CENTCOM AOR. Pentagon menyebut USS Georgia saat ini masih dalam perjalanan.
Langkah AS memperkuat postur kekuatan militer di Timur Tengah dengan memindahkan kapal-kapal jenis destroyer dari Teluk Oman ke perairan Laut Merah. Tambahan armada jet tempur dan kapal penjelajah berkemampuan pertahanan rudal balistik dan kapal penghancur lainnya. (nt/it)