Senin, Desember 23, 2024
BerandaBerita TerbaruSetelah Pemimpin Hamas Tewas Dalam Sebuah Serangan Mematikan, Keamanan Di Iran Jadi...

Setelah Pemimpin Hamas Tewas Dalam Sebuah Serangan Mematikan, Keamanan Di Iran Jadi Sorotan

 

Isuterkini.com|  Iran dinilai gagal dalam mempertahankan keamanannya setelah usai Ismail Haniyeh,  pemimpin Hamas terbunuh dalam sebuah serangan mematikan di Teheran. Peristiwa ini menjadi sorotan karena Iran dianggap tidak mampu menjamin keamanan tamunya.

Berdasarkan pengakuan dari kelompok Hamas Haniyeh tewas dalam serangan Israel di wilayah Iran, saat ia menghadiri upacara pelantikan presiden baru negara tersebut, Masoud Pezeshkian. Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran mengatakan Haniyeh dan seorang pengawal tewas setelah kediaman mereka diserang rudal di Teheran.

Dari penjelasan Gregory Brew, seorang analis senior di Eurasia Group, kepada Al Arabiya English mengemukakan  Membunuh seseorang dengan kedudukan seperti Haniyeh relatif belum pernah terjadi sebelumnya.

“Membunuhnya beberapa jam setelah pelantikan presiden Iran mengirimkan sinyal yang jelas bahwa Israel memiliki kemampuan dan kemauan untuk menargetkan tokoh-tokoh bernilai tinggi kapan saja, di mana saja,” kata Gregory Brew.

Sementara itu, Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei bersumpah untuk memberikan hukuman keras sebagai balasan atas pembunuhan Haniyeh. Dia mengatakan bahwa membalas kematian Haniyeh adalah tugas Iran, mengingat pembunuhan tersebut terjadi di wilayah Iran.

- Advertisement -

Diberitakan oleh Kamis kemarin , seperti dikutip hari ini, Jumat (02/08/24)  para analis mengatakan bahwa pembunuhan tersebut mengirimkan pesan yang jelas kepada Iran dan sekutunya bahwa mereka tidak berada di luar jangkauan Israel, bahkan di Teheran sekalipun.

Seorang peneliti senior di Geneva Graduate Institute, Farzan Sabet, menilai bahwa  pembunuhan Haniyeh sebagai kegagalan besar keamanan Iran, dengan menunjuk beberapa faktor di balik kerentanan Iran. Ia menilai Kerentanan keamanan-intelijen Iran kemungkinan berasal dari beberapa faktor, termasuk kondisi ekonomi yang buruk di negara itu.

kepada Al Arabiya English Farzan Sabet,lebih lanjut mengatakan Kerusuhan sosial dan sistem legitimasi politik yang babak belur, dan aparat keamanan yang tidak dirancang secara optimal untuk melawan ancaman asing atau tidak mampu menarik personel yang paling berbakat dan dapat dipercaya.

Tak ketinggalan, Jason Brodsky, direktur kebijakan di United Against Nuclear Iran (UANI), menyebut pembunuhan pemimpin politik Hamas itu sebagai rasa malu yang besar bagi Iran dan pertunjukan keunggulan intelijen dan militer Israel.

Pembunuhan Haniyeh terjadi beberapa jam setelah Israel menargetkan komandan senior Hizbullah Fuad Shukr di Beirut, ibu kota Lebanon, yang menandakan bahwa bahkan proksi Iran yang paling kuat pun dapat disusupi dengan cepat.

Prosesi pemakaman pun digelar di Iran. Di pusat kota ibu kota Iran, kerumunan pelayat yang membawa poster Haniyeh dan bendera Palestina berkumpul di Universitas Teheran pada Kamis pagi waktu setempat. (it)

 

Berita Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

Isu Populer

- Advertisment -

Komentar Terbaru

- Advertisment -