Isukaltim.com | Komisi Pemilihan Umum Kalimantan Timur kembali menggelar debat publik ketiga Pilgub Kalimantan Timur 2024 di Jakarta, Jumat (22/11/2024). Mempertemukan pasangan calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur Kalimantan Timur nomor urut 1 Isran Noor dan Hadi Mulyadi bersama pasangan calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur Kalimantan Timur nomor urut 2 Rudy Mas’ud dan Seno Aji.
Mengawali pertanyaan yang akan dilontarkan, moderator mengingatkan bahwa saat ini struktur ekonomi Kaltim sejak dekade terakhir di dominasi oleh sektor pertambangan dan penggalian sebesar 41-57 persen, disusul sektor pertanian, perkebunan, kehutanan dan perikanan sebesar 16 persen, serta sektor industri pengolahan sebesar 5-8 persen.
Keseluruhan sektor dominan tersebut adalah sektor berbasis lahan, sehingga kondisi lingkungan hidup tidak baik-baik saja. Walaupun saat ini indeks kualitas lingkungan hidup pada angka 75,47 termasuk kategori baik dan indeks pengelolaan keanekaragaman hayati pada angka 0,55 dengan kecenderungan terus menurun.
Dalam kesempatanya, moderator bertanya kepada Paslon 02 apa yang akan dilakukan dalam upaya tranformasi ekonomi untuk menurunkan dominasi pertambangan dan penggalian ke sektor pertanian dalam arti luas termasuk upaya hilirisasinya.
Calon Wakil Gubernur nomor urut 02, Seno Aji mengatakan bahwa pertambangan di Kaltim cukup besar dan setiap tahun beratus juta ton keluar dari Kaltim.
Baca juga: Isran Noor Bicara Pencapaian Selama Menjabat Gubernur Kepada Tim Pemenangan Dan Relawan
“Kita harus melakukan transformasi dari pertambangan ke sektor pertanian karena kita mengetahui bahwa pertanian kita saat ini masih cukup rendah. saat ini Produksi tani kita hanya 37 persen untuk mencukupi penduduk kalimantan timur. Hasil tani kita hanya 3,7 ton perhektar artinya kita harus melakukan transformasi,” ucap Seno.
lebih lanjut, Seno mengatakan bahwa masalah hilirisasi juga akan dilakukan, baik itu hirilisasi di bidang pertambangan dari baru bara menjadi dimitel eiter yang mana kedepannya akan mudah transportasinya.
“Perkebunan kita ada kelapa sawit yang sangat besar dan tentu saja kita harus melakukan hirilisasi kelapa sawit untuk menjadi bio diesel, saat ini bio diesel sangat diperlukan negara ini,” ujar Seno.
Seno menambahkan, terdapat 1,3 juta hektar lahan untuk kelapa sawit di kaltim, tetapi kita belum memiliki pabrik bio diesel. Oleh karena itu transformasi sangat diperlukan, untuk itu dengan adanya program jospoll akan mendapatkan investasi lebih banyak untuk Kalimantan Timur. (wp/ik)
Memang di kaltim lebih didominasi oleh sektor pertambangan padahal sektor pertanian dan perkebunan nya juga melimpah. Semoga nanti pemimpin baru bisa mengelola sektor-sektor yang ada di kaltim dengan baik
Mantap
Okela, peralihan ke sektor pertanian yang lebih berkelanjutan, memang dapat menjadi solusi untuk menciptakan ekonomi yang stabil, good luck pak