Isukaltim.com | Komisi Pemilihan Umum Kalimantan Timur kembali menggelar debat publik ketiga Pilgub Kalimantan Timur 2024 di Jakarta, Jumat (22/11/2024). Mempertemukan pasangan calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur Kalimantan Timur nomor urut 1 Isran Noor dan Hadi Mulyadi bersama pasangan calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur Kalimantan Timur nomor urut 2 Rudy Mas’ud dan Seno Aji.
Mengawali pertanyaan yang akan dilontarkan, moderator mengingatkan bahwa salah satunya masalah yang sering muncul di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) adalah proporsi belanja daerah yang lebih banyak dialokasikan untuk belanja pegawai dan operasional dibandingkan belanja modal yang berdampak langsung pada pembangunan infrastruktur pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Dalam 5 tahun terakhir rata-rata, 46 persen belanja daerah digunakan untuk belanja operasional, 36 persen untuk belanja transfer, 17 persen digunakan untuk belanja modal dan 1 persen digunakan untuk belanja tidak terduga.
Baca juga: Paslon Rudy-Seno Janji Kelola Infrastruktur Kaltim Dengan Program JOSPOL
Dalam kesempatanya, moderator bertanya kepada Paslon 01 bagaimana cara memastikan bahwa alokasi belanja daerah lebih difokuskan pada belanja modal yang produktif, menekan belanja pegawai dan belanja operasional tanpa mengurangi kualitas pelayanan publik.
Calon Gubernur nomor urut 01, Isran Noor menegaskan,”untuk data tadi agak aneh karena setau saya antara pendapatan dengan belanja presentasinya, karena pendapatan dan belanja Kalimantan Timur pendapatannya besar”.
“Jika dikatakan tadi bahwa lebih besar belanja pegawai, mohon maaf saya agak tidak pas dalam data yang benar, karena pendapatan Kaltim luar biasa karena hasil kerja. Jadi mungkin data yang ada dari daerah lain,” tegas Isran Noor.
Calon Wakil Gubernur nomor urut 01, Hadi mulyadi, menjelaskan bahwa komposisi belanja pegawai dan sebagainya ditetapkan bersama DPRD dan di verifikasi oleh Kementrian Dalam Negeri, sedangkan belanja pegawai itu didapatkan dari DAO.
“Berapa jumlah pegawai maka itu yang diterima oleh pegawai karena jika mengurai dana pegawai maka mengurangi gaji pegawai maka itu tidak mungkin dilakukan,” ucap Hadi.
Lebih lanjut, Hadi menambahkan jika belanja modal telah diatur sedemikian rupa, sehingga Kalimantan Timur pertumbuhan ekonomi selama 5 tahun terus meningkat, karena kami mampu untuk mengendalikan biaya untuk belanja modal yang bermanfaat untuk masyarakat. (wp/ik)
semoga anggaran yang ada dapat dibagi dengan bijak agar bermanfaat bagi masyarakat
Yang jelas2 saja,beri data yg akurat agar tidak ada berita simpang siur