Isukaltim.com | Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menggelar program wisata pengenalan atau familiarization trip (famtrip) untuk pelaku usaha perjalanan wisata (TA/TO) dari kawasan Asia Selatan dan Tengah (Asselteng) ke lima (5) destinasi mencakup Jakarta, Bandung, Bintan Resort Cakrawala di Bintan, Yogyakarta, dan Bali.
Ni Made Ayu Marthini, selaku Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf mengatakan, kegiatan ini dilakukan melalui skema pemasaran kolaboratif (collaborative marketing) dan sinergi Kemenparekraf/Baparekraf dengan multi stakeholder, antara lain Kantor Perwakilan Indonesia (KBRI dan KJRI), industri perhotelan, usaha perjalanan wisata (TA/TO), restoran, atraksi wisata, maskapai penerbangan, dan event organizer sebagai mitra.
“Kegiatan famtrip ini bertujuan untuk menjaga eksistensi Indonesia sebagai top of mind destination di pasar mancanegara khususnya di kawasan Asia Selatan dan Tengah,” tutur Ni Made.
Lebih lanjut Ni Made menjelaskan, dalam rangka memperkenalkan keragaman produk pariwisata Indonesia, Kemenparekraf juga berkolaborasi dengan berbagai perusahaan atraksi wisata, sejumlah restoran dan event organizer seperti InJourney Destination Management, White Rock Beach Club, Taman Safari Indonesia (Bali Safari and Marine Park), Queen’s Tandoor, The Golden Saffron, Atlas Beach Fest, dan iPlanner.
“Selain itu, Kemenparekraf juga bermitra dengan maskapai Singapore Airlines, SriLankan Airlines, dan Uzbekistan Airways melalui penyediaan sebagian tiket pesawat internasional peserta, serta Garuda Indonesia dalam pendukungan sebagian tiket pesawat domestik,” ujar Ni Made.
Sementara itu, Wisnu Sindhutrisno selaku Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I Kemenparekraf/Baparekraf, mengatakan famtrip ini diharapkan dapat memberikan dampak langsung yang positif bagi masyarakat dan pelaku usaha industri pariwisata Indonesia, apalagi program ini diakhiri dengan Tabletop Networking sebagai ajang untuk memfasilitasi pertemuan antara perusahaan perjalanan dari negara pasar, dengan mitra industri pariwisata Indonesia.
Wisnu mengatakan, bahwa Kemenparekraf akan terus melakukan berbagai upaya pemasaran melalui skema collaborative marketing dengan pemangku kepentingan pariwisata baik di dalam maupun luar negeri, meliputi maskapai penerbangan, TA/TO, DMC, perhotelan, dan stakeholder lainnya.
“Kegiatan seperti ini diharapkan mendorong perusahaan perjalanan perusahaan perjalanan outbound di pasar Asia Selatan dan Tengah bisa lebih mengenal destinasi wisata di Indonesia serta menjadikan Indonesia sebagai top of mind bagi mereka sehingga mereka akan merekomendasikan dan menjual paket wisata ke para konsumennya, apalagi karena banyaknya destinasi wisata menarik yang bisa dipromosikan selain Bali,” kata Wisnu.
Sebagai informasi. Hingga September 2024, jumlah total kunjungan wisatawan dari kawasan Asia Selatan dan Tengah mencapai 598.899 kedatangan, atau meningkat 21,52 persen dari periode yang sama pada tahun 2023. Dengan pertumbuhan positif tersebut, maka pasar Asia Selatan dan Tengah terkonfirmasi memiliki potensi yang sangat besar untuk digarap oleh industri pariwisata Indonesia. (wp/ik)
Mantap