Senin, Desember 23, 2024
BerandaBerita TerbaruAjin Bahrul Di Lantik Sebagai Raja Nalau Tondo Melanjutkan Upus Urai...

Ajin Bahrul Di Lantik Sebagai Raja Nalau Tondo Melanjutkan Upus Urai Tutus Tumus Kerajaan Padang Kero Paser

 

Isukaltim.com | Pelantikan dan pengukuhan yang Mulia Ajin Bahrul, sebagai pemangku Dewan Adat, melanjutkan  upus urai tutus tumus Kerajaan Padang Kero Paser. Di Jl. Ring Road, Tepian Batang, Tanah Grogot, Paser, Kalimantan Timur.

Turut hadir, Denia R Ratno (Ketua Dewan Adat Kerajaan Padang Karo Paser), Hasanudin SE (Pemangku Dewan Adat Kesultanan Sambaliung), Zulkarnaen (Perwakilan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Paser), IPDA saputra (Perwakilan Polres Paser), LETKOL Inf Ary Susetyo (Komandan Kodim 0904 Paser), dan seluruh masyarakat adat Padang Kero Paser.

Pembukaan acara, para peserta yang hadir bersama-sama menyanyikan Lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Baca juga: Fokus Utama Gerakan Pangan Murah Demi Menstabilkan Harga Pangan Di Masyarakat

- Advertisement -

Dalam kesempatanya Denia R Ratno menjelaskan, tujuan utama acara untuk mengangkat Kembali budaya-budaya yang hilang di Paser, karena di Paser ini kan beberapa banyak kegiatan budaya yang bermacam-macam ada yang tradisional dan juga ada yang modern seperti itu. Di mana Kerajaan Padang Kero ini sendiri akan membangkitkan Kembali dari sisi tradisionalnya.

Masih kata Denia R Ratno, berdirinya kerajaan atau perkumpulan ini kurang lebih sudah 7 tahun lebih dan selama itu belum kami publikasikan karena ada sesuatu yang perlu kita lengkapi lagi melalui legalitas dan lain sebagainya, supaya ini dapat diterima dengan baik oleh pihak pemerintah dan masyarakat.

“Beliau sudah dikukuhkan oleh saudaranya kurang lebih 7 tahun yang lalu, namun itu belum dipublikasikan. Karena sekarang pemerintah baru mengakui dan kepingin adanya legalitas itu lengkap, sehingga kami mengurus berkas-berkas legalitas dan membuat acara pengukuhan ini untuk dipublikasikan,” kata Denia R Ratno.

Denia R Ratno  mengatakan, berapa bulan ini dirinya dan masyarakat Adat Kerajaan Padang Karo Paser berupaya memperbaiki dan melengkapi segala legalitasnya sampai hal itu sudah layak di keluarkan, baik itu tercatat di KESBANGPOL (Badan Kesatuan Bangsa dan Politik) maupun dinas kebudayaan sendiri. Jika sudah tercatat di KESBANGPOL, perkumpulan ini disebut organisasi tetapi kalau kita liat dari juriatnya dan asal usulnya itu memang dari Kerajaan Padang Kero.

“Setelah diterima Kerajaan Padang Kero oleh Pemerintah, disitulah kami bisa berkolaborasi dengan Pemerintah untuk membangun kiat-kiat budaya yang ada di Kabupaten Paser terutama untuk masyarakat Paser sendiri,” ujar Denia R Ratno.

Dalam keteranganya Denia R Ratno menambahkan bahwa untuk menjabat sebagai Pemangku Adat (Raja Nalau Tondo) tidak ada batas waktu. Sampai memang beliau sudah tidak sanggup untuk memimpin dan posisi itu harus diturunkan kepada ahli warisnya lagi.

“Untuk asal-usul Padang Kero itu yang pertama mendirikan adalah Raja Nuas dari anak lalung, lalu turun lah pada juriat-juriat  nya yang lain termasuk Raja Nalau Tondo itu yang artinya adalah raja kemakmuran pada saat itu dan maka pada hari ini kami akan memberikan gelar Raja Nalau itu lagi kepada juriatnya yang sekarang ini. Dengan harapan bahwa dengan adanya Padang Kero ini lagi kesejahteraan seperti yang dipimpin Raja Nalau terdahulu bisa berdiri lagi. Makna dari gelar Raja Nalau Tondo adalah sumber kemakmuran,” ulas Denia R Ratno.

Baca juga: Malam puncak melas taon 2024 paser, di meriahkan kolaborasi 4 tarian adat Kabupaten Paser kalitim

Denia R Ratno  menegaskan, kerajaan Padang Kero Paser menghimpun beberapa masyarakat adat dan suku ada bukan hanya Paser saja, tetapi ada suku bugis, jawa, banjar, sunda, batak dan lainnya tergabung disini. Kami membentuk struktur yang dimana masing-masing suku memiliki panglima, yang tugasnya untuk menggandeng beberapa suku yang ada di Paser, sehingga perkumpulan ini bukan hanya khusus suku Paser saja. Nanti kita memiliki kolaborasi, kolaborasi baik dari pihak Pasernya sendiri dan juga pihak-pihak yang lain.

“Bagi masyarakat yang ingin bergabung Kerajaan Padang Kero ini tidak mematok siapa pun dan tidak memiliki syarat-syarat apapun dalam suatu organisasi ini, yang penting niat baik dari individu tersebut untuk sama-sama membangun. Karena Kerajaan Padang Kero adalah wadah untuk seluruh masyarakat. Dan kami pun berkolaborasi dengan organisasi-organisasi yang lain juga, jadi kami tidak berdiri sendiri,” tambah Denia R Ratno.

Denia R Ratno berharap, seperti gelar yang sudah kami sandang kepada yang mulia adalah kemakmuran maka dengan berdirinya IKN (Ibu Kota Nusantara) pada saat ini, dengan keberadaan kita sebagai masyarakat itu bisa kolaborasi yang sama, dimana didalam proses-proses perencanaan Negara atau daerah semua masyarakat itu dilibatkan, bisa bersama-sama kita berkolaborasi dalam membangun Negara Indonesia ini. (wp/ik)

 

Berita Terkait

5 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

Isu Populer

- Advertisment -

Komentar Terbaru

- Advertisment -