Isukaltim.com | Hamsyah, petani padi asal Desa Suatang Keteban, Pasir Belengkong, Paser, Kalimantan Timur, sudah 5 tahun menjadi petani padi. Menjadi petani karena dulunya sering membantu orang tua menanam padi. Setiap tahun hanya menanam satu kali dalam setahun, dirinya menggarap lahan sekitar 2 hektar dan menghasilkan sekitar 150 karung dalam setiap kali panen.
Menurut Hamsyah, masa semai padi selama 20 hari sudah bisa di tanam, “Dalam waktu 20 hari sudah bisa ditanam. untuk masa panennya tergantung padinya, ada yang 3 bulan dan ada yang 4 bulan, tergantung dari bibit padinya. Bibit yang saya gunakan bibit empari dan panennya sekitar 3 bulan setengah, ada juga bibit mawar yang masa panennya 4 bulan. Jika kondisi padinya memang bagus tidak usah di pupuk”.
Hamsyah menambahkan, saat merawat padi perlu perlakuan khusus untuk membasmi hama. Penyemprotan hama harus rutin jika mau hasil padinya bagus, untuk mengatasinya memakai obat seperti, Pinalti, spontan dan dangke.
“Meski sering di semprot, hamanya sering muncul lagi, apalagi kalau musim hujan karena obatnya cepat luntur,” tambah Hamsyah.
Bicara kendala yang di alami para para petani adalah lahan mereka terkena banjir saat musim hujan, “Untuk kendalanya saya tidak bermasalah di pupuk namun di air, kalau hujan deras tempat saya bisa banjir,”ujar Hamsyah.
Hamsyah berharapan, lebih banyak lagi bantuan pemerintah untuk para petani, terutama dalam bentuk pupuk, obat-obat hama dan lainya. (sm/ik)
Nah ini juga perlu perhatian pemerintah, karena menyangkut pangan masyarakat yang perlu diperhatikan
Sehat2 pak hamsyah semoga harapan pak hamsah agar pemerintah dapat memberikan bantuan pupuk maupun obat hama di dengar pemerintah ya pak🙏🏻
semoga pemerintah dapat memperhatikan petani yang ada di paser
Semangat pak Hamsyah