Isukaltim.com | Melas Taon 2024 Upacara Adat Suku Paser, ritual hajat masyarakat Paser yang bertujuan untuk membersihkan alam lingkungan dan menjernihkan segenap waktu, hari, bulan dan tahun dari segala pengaruh ruh jahat atau dari hal-hal buruk. digelar 15-19 Oktober 2024 di Gentung Temiang Km 5, Desa Tepian Batang, Tanah Grogot Paser Kalimantan Timur.
Sabtu malam (19/10/2024), malam puncak acara terlihat sangat meriah dan ramainya antusias warga masyarakat yang hadir untuk menyaksikan seluruh pertunjukan dan penampilan yang akan di pertunjukan.
Awang Haripin selaku ketua penyelenggara festival adat Melas Taon 2024 Kabupaten Paser, menjelaskan maksut serta tujuan di adakanya acara Melas Taon 2024,“Focus utama kita adalah ritual adat kebudayaan Kabupaten Paser, seperti Belian, prosesi Penyeranggung Tambak Pulut yang kita laksanakan”.
Baca juga: Pesan Penting Di Acara GSMS (Gerakan Seniman Masuk Sekolah) Paser Kaltim
“Alhamdulillah kami dari Lembaga adat Paser bekerja sama dengan pemerintah Kabupaten Paser selalu bersinergi di dalam mewujutkan cita-cita, seperti generasi muda yang awaam dengan tradisional, awam dengan permainan tradisional, awam dengan seni budaya tradisional yang sekarang marak terkolaborasi dengan modern, di momentum Melas Taon ini kami mewujutkan kembali even-even. Yang mana even-even tradisional itu selalu kami laksanakan tiap tahunya,” ujar Awang Haripin.
Awang Haripin menambahkan bahwa, pemampilan yang paling identik dengan Paser adalah Belian (Upacara Adat), karena prosesi Belian kemudian di lanjutkan dengan proses Penyeranggung Tambak Pulut.
Baca juga: Cerita Yenneheather, Fashion Desainer Dan Influencer Yang Menginspirasi Anak Muda Membangun Usaha
“Selain di acara Melas Taon, kita juga ada acara Nindoi (Upacara Adat) yang ada di Kabupaten Panajam Paser Utara, yang mana kegiatan tersebut juga sama mengadakan ritual-ritual adat Paser yang ada di pedalaman-pedalaman Kabupaten Paser,” ulas Awang Haripin.
Lebih lanjut Awang Haripin menerangkan bahwa tarian kolosal yang di tampilkan terdiri dari 4 jenis tarian yang ada, diantaranya tari Rembara, Tolang Singkir, Penggading Belian Paser serta tari Ronggeng.
Tari kolosal yang diiringi dengan lagu ronggeng, didominasi musik petik (gambus), langkah ayunan kaki dan lemah gemulainya sang penari menggerakkan selendang dan sapu tangan seakan mengajak hadirin untuk menari dan bergembira Bersama.
“Dalam kegiatan tari kami juga melampirkan filosofi-filosofi dan membacakanya ketika prosesi berjalan langsung pada kegiatan, sehingga masyarakat bisa tau akan arti serta makna tarian tersebut,” jelas Awang Haripin.
Awang Haripin berharap, untuk Melas Taon ini, semoga di even Melas Taon berikutnya akan ada lagi seni-seni, permainan tradisional, berbagai macam kerajinan tradisional turun dari kampung-kampung untuk mengikuti serta mempertunjukan kekayaan alam yang ada di Kabupaten Paser. Tidak lupa dirinya mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Daerah telah mensuport dengan anggaran yang telah mereka berikan, jadi kami bisa semaksimal mungkin untuk melakukan kegiatan ini dan alhamdulillah sukses hingga akhir acara. (wp/ik)
Bagi warga Paser di haruskan menghadiri acara ini
LAP hebat. sukses selalu
kalo bukan kita lagi, siapa lagi yang akan menjaga dan memelihara seni budaya kita..
hadir di acara puncak hanya ingin minta lemang..wkwkwkw
Tingkatkan lagi teadisi daerah agar lebih maju
keren semoga selalu dilestarikan budaya paser
Tradisi yang menarik, semoga kedepannya lebih sukses
Semoga adat adat paser bisa juga di kenal oleh masyarakat luas ga cuma di paser aja, dan semoga acara2 kya gini ada terus tiap tahunnya
Ini lembaga yang beranggota kn ibu saya ahahah
semngat anak muda harus banyak tau budaya kita agar bisa menjaganya untuk generasi kedepannya