Isukaltim.com| Kalimantan Timur (Kaltim) jadi daerah dengan hunian hotel dan kunjungan wisatawan tertinggi kedua setelah Bali. Tingkat penghunian kamar (TPK) hotel di Kaltim tercatat sebesar 67,62 persen, yang sekaligus mencatatkan Kaltim sebagai peringkat kedua dengan TPK tertinggi di Indonesia.
Dari penjelasan yang disampaikan oleh Yusniar Juliana, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim melalui sebuah rilis BPS Kaltim secara daring di Samarinda membahas soal inflasi, pariwisata, transportasi, NTP, dan ekspor-impor Kaltim, menerangkan bahwa tingginya TPK hotel di Kaltim ini, merupakan multiplier effect (efek ganda) keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Menurutnya, rata-rata angka TPK di Kaltim relatif tinggi. Hal tersebut mengindikasikan bahwa peluang kepariwisataan di Kalimantan Timur cukup baik. Ia juga menjelaskan bahwa posisi Kaltim relatif tinggi di atas rata-rata secara nasional.
“Secara rata-rata angka TPK di Kaltim ini relatif tinggi. Ini indikasi bahwa peluang kepariwisataan di Kalimantan Timur cukup baik. Dengan adanya posisi kita relatif tinggi di atas rata-rata secara nasional,” kata Yusniar Juliana.
Sementara untuk rata-rata lama menginap tamu pada hotel klasifikasi bintang selama Agustus 2024 mencapai 1,74 hari. Mengalami penurunan sebesar 0,04 poin, dari rata-rata lama tamu menginap Juli 2024, yaitu dari 1,78 hari menjadi 1,74 hari.
Jika dibandingkan dengan Agustus 2023, rata-rata lama menginap tamu mengalami peningkatan sebesar 0,17 poin, yaitu dari 1,57 hari menjadi 1,74 hari. Untuk rata-rata lama menginap tamu asing mencapai 3,01 hari. Jika dibandingkan dengan Juli 2024 mengalami peningkatan sebesar 0,73 poin.
Sebaliknya rata-rata lama menginap untuk tamu nusantara mengalami penurunan sebesar 0,05 poin. Selama Agustus 2024 juga terdapat sebanyak 527 kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke wilayah Kaltim.
Sementara itu, berdasarkan keterangan yang disampaikan Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltim, Sri Wahyuni mengatakan yang menarik untuk perkembangan di sektor pariwisata adalah okupansi hotel di Kaltim, yang merupakan tertinggi kedua setelah Bali.
Sri Wahyuni menyimpulkan bahwa potensi sektor pariwisata Kaltim cukup besar. Karena pariwisata memiliki multiplier effect, dan jika ada orang datang berkunjung, memerlukan akomodasi pasti akan mengerek sektor kuliner dan juga sektor retail yang lain. (wp/pyl)
Kaltim keren bosqu
IKN memang memberi dampak yang serius bagi kaltim sebagai daerah penyanggah IKN
Maju terus IKN
Harapannya semoga ada dampak positif perubahan menuju kebaikan buat masyarakat
Sedikit dampak pemindahan ibu kota sudah ada peningkatan..ga salah memang IKN pindah..
IKN terbaik
IKN luar biasa
Semoga dlam 10 tahun kedepan, IKN sdah tak kalah cantik nya dgan ibukota² negara lain.
Semoga dlam 10 tahun kedepan ini, IKN sdah tak kalah cantik nya dgan ibukota² negara lain.
[…] Baca juga: Kehadiran IKN Tingkatkan Hunian Hotel Di Kaltim Jadi Tertinggi Kedua Di Indonesia Setelah Bali […]