Isuterkini.com| Mekarnya alga beracun memengaruhi kualitas air dan ekosistemnya danau besar di Amerika Utara khususnya Danau Erie. Dari laporan NASA Earth Observatory, citra satelit Landsat-9 menunjukkan perubahan dramatis dalam kondisi Danau Erie.
Dikabarkan bahwa Mekarnya alga, yang sebagian besar disebabkan oleh cyanobacteria atau ganggang mbiru-hijau, menyebabkan perubahan warna air menjadi hijau cerah.
Diberitakan oleh IFL Science seperti dikutip hari ini, Jumat (13/09/24), Cyanobacteria ini tumbuh pesat akibat suhu air yang hangat dan tingginya kandungan nutrisi seperti nitrogen dan fosfor, yang sering kali berasal dari limbah pertanian dan industri.
Hujan lebat dan gelombang panas dan cuaca ekstrem,turut memperburuk kondisi ini dengan memberikan lingkungan yang ideal bagi mekarnya alga. Mekarnya alga menutupi area seluas 1.700 kilometer persegi pada tanggal 22 Agustus 2024.
Dikabarkan bahwa mekarny alga menimbulkan berbagai masalah lingkungan dan kesehatan. Racun yang dihasilkan oleh cyanobacteria, seperti mikrosistin, dapat berbahaya bagi satwa liar dan manusia.
Untuk manusia, paparan racun ini dapat menyebabkan reaksi alergi, iritasi kulit, mata, dan saluran pernapasan. Pada hewan peliharaan dan ternak, paparan racun dapat menyebabkan penyakit serius atau bahkan kematian jika mereka mengonsumsi air yang terkontaminasi.
Pertumbuhan alga yang massif juga dapat mengurangi kadar oksigen di dalam air, yang menyebabkan kematian massal ikan dan dampak negatif lainnya pada ekosistem. Pemantauan kadar racun dilakukan oleh Laboratorium Penelitian Lingkungan Great Lakes milik NOAA dengan menggunakan data dari stasiun pemantauan di Danau Erie.
Data ini penting untuk memahami pola mekarnya alga dan memprediksi kejadian serupa di danau-danau besar lainnya, seperti Danau Superior. Perubahan iklim merupakan faktor utama yang diduga berkontribusi pada peningkatan frekuensi dan intensitas mekarnya alga di danau-danau besar. (it)